Inilah Harapan Pelajar untuk Pendidikan di Indonesia – Masa pandemi banyak membuat orang merasa susah dan kesulitan dalam menjalani keseharian. Per 11 Maret 2020, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengumumkan secara resmi bahwa wabah penyakit yang ditimbulkan dari virus corona ini menjadi pandemi global. Tak pernah dibayangkan sebelumnya, kehadiran wabah akibat virus mematikan ini pun sangat menghancurkan seluruh sendi-sendi kehidupan manusia.
Tak terkecuali dunia pendidikan. Pada awalnya kita sebagai generasi muda, menikmati belajar setiap hari di sekolah atau kampus dengan tatap muka bersama tenaga pengajar. Namun kini, semuanya benar-benar berubah. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran university blogs daring membuat kita ‘setengah mati’ mengikuti arusnya. Ditambah banyaknya hambatan yang pastinya pernah dirasakan oleh hampir seluruh pelajar di dunia, terutama Indonesia.
1. Persatukan tekad demi masa depan Indonesia
Dari Sabang sampai Merauke, terbentang banyaknya alam dan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. Adanya perbedaan di setiap daerah menjadikan bukti nyata bahwa Indonesia memang lah sebuah negara yang sangat kaya. Bukan hal yang mudah untuk menyadari betapa pentingnya nilai persatuan demi masa depan bangsa. Jika dimulai dari diri kita sendiri, tentunya cita-cita negara dapat pula kita capai. Di masa pandemi COVID-19 ini, kami si pelajar, mengharapkan sebuah persatuan tekad. Tekad untuk rajin menuntut ilmu, tekad untuk mempersiapkan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan kita. Dengan menyatunya seluruh tekad kita sebagai pelajar, dapat diharapkan agar menjadi modal awal Indonesia dalam menyongsong masa depan.
2. Pemerataan kualitas ilmu pengetahuan untuk seluruh pelajar, kota hingga pelosok desa
Tak dapat dipungkiri lagi jika kehidupan di kota dan desa sangat jauh berbeda. Hal yang sering dijumpai di kota, belum tentu bisa ditemui di desa. Begitu juga yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pemerataan ilmu pengetahuan sangat lah penting. Bukan hanya mengunggulkan bibit yang telah unggul, tapi tentang memoles bibit sejak 0 hingga menjadi unggul. Begitu juga dengan tenaga pengajar yang berperan sangat besar dalam dunia pendidikan. Asupan pendidikan bagi kami, adalah hal yang perlu diratakan. Apalagi di dalam kondisi pandemik ini, dengan semua latar belakang yang ada, tak semua dari kita mampu. Hal inilah yang kemudian seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mampu menciptakan keadaan yang seimbang terutama di dunia pendidikan.
3. Bantuan pendidikan untuk pelajar di masa pandemik
Tak semua kalangan masyarakat mampu menghadapi situasi sulit seperti sekarang ini. Apalagi soal pemenuhan kebutuhan pelajar bagi kami. Kuota internet yang dibutuhkan bukan lagi hal yang kecil, mengikuti kelas online selama berjam-jam membutuhkan banyak biaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia merilis kebijakan, yakni sumber pendanaan untuk pendidikan adalah 20% dari APBN yang di mana berarti senilai Rp81,5 triliun. Kami dengan segenap hati, sangat berharap jika angka-angka besar itu dapat dibagikan secara merata. Kami tak ingin, teman-teman yang seharusnya sangat membutuhkan justru tak mendapatkan apa yang menjadi haknya. Tak masuk pada kantong mereka yang serakah, pemerintah–Bapak Presiden Joko Widodo harus mengawasi berjalannya anggaran tersebut agar kita semua dapat menikmatinya dengan baik tanpa perlu merasa ‘dicurangi’.